Hiruk pikuk aksi massa mayday-hari buruh internasional (1/05/11) dan hari pendidikan nasional (hardiknas) (2/05/11) telah usai. Namun ada sisi lain yang menarik dari aksi tersebut, kehadiran para aktivis muda hmi mpo dari jogjakarta. Dengan berbekal tekad dan semangat para aktivis ini berangkat ke jakarta bergabung bersama para aktivis mahasiswa, pelajar, pemuda, rakyat miskin kota, dan para buruh untuk merayakan hari buruh internasional dan hari pendidikan nasional.
Bagi mereka, aksi mayday dan hardiknas adalah panggilan nurani, ditengah pragmatisme yang melanda para kaum muda sekarang. Mereka berani melawan arus ditengah cemoohan tentang kesia-siaan, dan keputusasaan. Tak bergeming oleh realitas yang menolaknya. Anak-anak muda ini sanggup berdiri tegak ditengah penatnya hidup. Bagi mereka bersolidaritas terhadap sesama lebih penting dibandingkan mementingkan diri sendiri. Dan mungkin saja suatu hari yang mana tak tahu pastinya, gerakan mereka bisa menjadi pemicu adanya gerakan daerah mengepung ibukota, seperti gerakan desa mengepung kota ala Mao Zedong.
Catatan Pendek Oleh Haroen Aroni, Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam Uin Sunan Kalijaga Jogjakarta.
0 komentar:
Posting Komentar